Keuskupan Agung Makassar meliputi tiga propinsi di wilayah
Sulawesi yaitu: Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara.
Keuskupan Agung Makassar mempunya 43 Paroki yang tergabung dalam 5 kevikepan
yaitu:
Kevikepan Makassar, Kevikepan Toraja, Kevikepan Luwu,
Kevikepan Sulawesi Barat, dan Kevikepan Sulawesi Tenggara.
Adapun data jumlah umat menurut stastistik paroki 2009 sebagai
berikut:
NO
|
KEVIKEPAN
|
JUMLAH UMAT
|
01
|
Makassar
|
57.879
|
02
|
Toraja
|
57.964
|
03
|
Luwu
|
17.865
|
04
|
Sulawesi Barat
|
16.797
|
05
|
Sulawesi Tenggara
|
13.051
|
|
Jumlah Total
|
163.556
|
Jumlah umat katolik Keuskupan Agung Makassar menurut statisik
2009 adalah 161.556 jiwa. Sedangkan jumlah OMK yang dikategorikan sebagai orang katolik yang berumur 13-35 tahun dan
belum menikah adalah kurang lebih
105.000 jiwa.
Dari 43 paroki yang ada di dalam wilayah Keuskupan Agung Makassar, 16 paroki berada di kota termasuk ibukota kota Propinsi dan 27
paroki berada di luar kota termasuk di
pedalaman. Dengan demikan dapat
disimpulkan sebagai besar OMK Makassar berada di luar kota atau pedalaman.
OMK
Keuskupan Agung Makassar adalah bagian dari umat katolik yang hanya berjumlah 1,6%
dari penduduk tiga propinsi. Umat Katolik termasuk OMKnya adalah bagian kecil saja dalam komposisi
penduduk. Dengan jumlah yang sangat sedikit boleh dikata OMK tidak terlalu
“berkiprah” dalam masyarakat. Daerah Sulawesi selatan adalah daerah yang dihuni
oleh etnis bugis dan Makassar, yang sekalgius etnis yang penduduknya boleh
dikata 99% beragama muslim. Situasi tersebut membuat banyak OMK merasa sangat
minoritas. Di sekolah dan universitas negeri misalnya, OMK di setiap sekolah
atau dalam fakultas di setiap Perguruan Tinggi Negeri dapat dihitung dengan
jari. Jumlah yang sangat kecil kadang membuat mereka “didiskriminasi”. Tidak
mengherankan bahwa banyak keluarga yang cukup mampu mengirim anaknya untuk
studi lanjut di luar. Dalam hal pekerjaan,
kebanyakan OMK yang sudah bekerja bergerak di bidang usaha, pegawai
swasta, wirausaha dan juga sebagian kecil pegawai negeri. Bahkan banyak OMK
yang mencari kerja di luar KAMS untuk masa depan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar